Referensi

Masjid Menara Kudus dalam Perspektif Religi

Kangpoer.staff. Kabupaten Kudus merupakan wilayah perkembangan islam dalam masa kewalian dan kerajaan Pajang dan Demak. Islam berkembang saat itu secara alami dengan mengikuti budaya dan tradisi masyakarat saat itu yaitu Hindu, sampai saat ini wilayah Kudus pantangan makan daging sapi sebagai gantinya adalah daging kerbau.

Sunan Kudus adalah salah satu penyebar agama Islam di Indonesia yang tergabung dalam walisongo, yang lahir pada 9 September 1400M/ 808 Hijriah. Nama lengkapnya adalah nama Sayyid Ja’far Shadiq Azmatkhan. Ia adalah putra dari pasangan Sunan Ngudung. Seperti dalam wikipedia :


Runtuhnya kerajaan Hindu-Jawa dan timbulnya negara-negara Islam di Nusantara. Bapaknya yaitu Sunan Ngudung adalah putra Sultan di Palestina yang bernama Sayyid Fadhal Ali Murtazha (Raja Pandita/Raden Santri) yang berhijrah fi sabilillah hingga ke Jawa dan sampailah di Kekhilafahan Islam Demak dan diangkat menjadi Panglima Perang.

Masjid Menara Kudus adalah salah satu peninggalan Kanjeng Sunan Kudus dalam hal syiar islam di tanah jawa kususnya tanah Jawa Tengah. Sampai saat ini makamnya tidak pernah sepi oleh peziarah yang selalu mendoakan beliau atas jasa dan semangatnya dalam penyebaran islam di tanah jawa, terlepas dari kontroversi cerita di masyarakat.

Mesjid Menara Kudus (disebut juga dengan Masjid Al Manar (“Mesjid Menara”, nama resmi: Masjid Al Aqsa Manarat Qudus adalah masjid kuno yang dibangun oleh Sunan Kudus sejak tahun 1549 Masehi (956 Hijriah). Lokasi saat ini berada di Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Ada keunikan dari masjid ini karena memiliki menara yang serupa bangunan candi serta pola arsitektur yang memadukan konsep budaya Islam dengan budaya Hindu-Buddhis sehingga menunjukkan terjadinya proses akulturasi dalam pengislaman Jawa. Sehari-hari, peziarah berkunjung ke masjid ini untuk beribadah sekaligus ziarah ke makam Sunan Kudus yang terletak di sisi barat kompleks masjid. Selain itu, masjid ini menjadi pusat keramaian pada Festival Dhandhangan yang diadakan warga Kudus untuk menyambut bulan suci Ramadan.

Ok Guest bagi anda yang senang berziarah tentu tidak afdol kalau ke Kudus tidak mengunjungi masjid Menara Kudus, dan tentu saja berziarah agar iman kita bertambah agar ingat mati bro, untuk ke masjid ini mesti anda naik ojek bagi anda yang berkendara bis, namun kalau kendaraan pribadi dan motor nggak masalah bisa langsung parkir di sekitar masjid Menara Kudus.

Kebangkitan dan suasana religi langsung mneyeruak jika anda masuk di area masjid menara Kudus ini, sholawat dan bacaan alquran senantiasa berkumandang di setiap waktu, bahkan toko-toko souvenir juga menyajikan lagu-lagu religi yang akan menambah aroma dan nuasa religi yang begitu kental dan kuat. Seakan-akan kita akan berputar waktu kembali kejaman keemasan perkembangan islam di masa itu.

Ok guest selamat menikmati sajian liburan yang akan datang, saya senantiasa akan mereport perjalan saya sewaktu dan tidak lupa beri salam buat kami.