UGM NOW

Dampak Pembangunan Sleman City Hall Terhadap Jalan Magelang dan Jalan Gito Gati

Perkembangan pembangunan infrastruktur di kabupaten Sleman demikian cepat dan pesat dengan adanya tumbuh kembangnya berdirinya puluhan hotel berbintang dan kelas melati serta homestay yang berada di kawasan Sleman. Terutama berada di kecamatan Depok.

Pertumbuhan sektor ekonomi, wisata dan pendidikan di Jogjakarta memberikan banyak potensi dalam hal menyiapkan fasilitas tambahan untuk memberikan kenyamanan dan pertumbuhan pemekaran perkotaan yang di dominasi di sektor utara atau bagian Sleman. Tentu masuk akal jika pertumbuhan kota masuk ke wilayah Sleman, satu hal wilayah Kecamatan Depok merupakan sektor paling memberikan dampak yang sangat luar biasa terhadap perkembangan kota.

Namun saya tidak akan banyak memberikan ulasan tentang aglomerasi di Depok, sudah saya posting dengan judul : Kawasan Depok Sebagai Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta, saya lebih fokuskan keberadaan pembangunan Sleman City Hall terhadap Jalan Magelang dan jalan Gito Gati.

Beberapa kali saya melalui jalan Magelang dan masuk ke jalan Gito Gati sangat terasa dampak keberadaan pembangunan Sleman City Hall, terbukti kemacaten mulai terjadi di arah jalan Magelang dan Gito Gati dengan banyaknya kendaraan keluar masuk ke Sleman City hall.

Apakah sebelumnya sudah dibuat simulasi jalur keluar masuk dan implikasinya terhadap jalan sebelum Mall ini dibangun, dan seharusnya Amdal dan sektor teknis transportasi arus juga diperhatikan mengingat ini masalah publik dalam hal penggunaan jalan Magelang dan Gito Gati, seharusnya pihak Sleman City Hall memberikan infrastruktur tambahan di timur Mall yang menyeberang sungai sebagai jalur keluar tidak di jalan Magelang dan jalan Gito Gati. Jika dibikin jembatan ke arah timur tentu keluarnya nanti tidak banyak mengganggu pengguna jalan di Gito Gati dan Jalan Magelang.

Sebenarnya asyik kalau kita gambar, namun karena saya tidak ahli gambar dan desain jalur keluar dari Sleman City Hall ini patut diperhitungkan. Apalagi saat ini Denggung dianggap dan sebagai pusat kota Sleman tentu kedepan wajah manis dari pusat ibu kota kabupaten bisa di ujudkan.

Bagi saya sebagai pusat kota kabupaten bukan hal utama Mall sebagai wajah untuk ditampilkan namun sejauh mana kota ini sangat humanis terhadap orang-orang yang ada di dalamnya. Tata guna lahan dan Smart City bisa diterapkan secara harmonis dan tanpa menghilangkan kesan glamour dan asal. Smart City dalam hal ini dapat diterapkan dengan pendekatan humanis dan green city.

Wajah Denggung yang sekarang saya kenal adalah pusat kota dengan taman yang harusnya makin cantik, namun sepertinya taman di Sleman sangat langka dan ini mestinya banyak di bangun agar keserasian antara wajah Sleman dan manusia yang berada di lingkungan Sleman dapat diujudkan dalam wujud karya seni yang indah, kesopanan dan tata krama yang santun. Saya percaya Sleman mampu memberikan impian-impian warga agar Sleman memberikan banyak ruang terbuka untuk sektor taman, tampungan air hujan dan kegiatan publik.

Apalagi kondisi wajah di area Depok sangat -sangat tidak humanis dan tidak nyaman dengan banyaknya papan reklame sembarang dipasang, sebelumnya sudah saya posting berkaitan dengan papan reklame ini dengan judul : Penataan Reklame di Jalan Kawasan Sleman. (Artikel by kangpoer photo by https://www.linkedin.com/company/sleman-city-hall)