UGM NOW

Dampak Pembangunan Bandara NYIA Terhadap Pariwisata di Sekitarnya

Yogyakarta tidak lama lagi akan memiliki sebuah bandara yang sangat megah dan sangat luas, disamping itu landasan pacunya akan memiliki landasan yang terpanjang di Indonesia. Sangat pas sekali jika Yogyakarta memiliki suatu bandara udara yang besar, megah dan seluruh mata akan tertuju pada yogyakarta.

Bandara bagi wilayah Yogyakarta yang tidak begitu luas untuk kategori provinsi memiliki peran yang sangat penting, dikarenakan Yogyakarta memiliki banyak sekali objek wisata yang sangat elok baik kelas Internasional maupun domestik yang harus memiliki pintu gerbang yang luas untuk mengejar wisatawan mancanegara untuk datang di Yogyakarta. Memiliki topografi yang sangat menawan dan SDM yang handal adalah aset paling berharga bagi Yogyakarta untuk menata dan mengembangkan destinasi di wilayahnya.

Adanya bandara di Kulonprogo yang saat ini sedang di kerjakan juga sejalan dengan itu jalur lintas selatan juga dikerjakan secara maraton agar nantinya begitu bandara selesai JLS juga sudah tersambung dari arah bandara sampai ke Gunungkidul yang saat ini menjadi primadona wisata pantai, geopark, wisata alam lain yang banyak bermunculan dikarenakan Pokdarwis di wilayah Yogyakarta memang sangat intens dan digalakkan.

Kulonprogo juga tidak mau kalah saat ini spot-spot wisata bermunculan bak jamur cendawan di kala musim hujan, saling muncul dan dari masing-masing memiliki pesona tersendiri dan memiliki akar pokdarwis yang berbeda namun secara umum kemunculan obyek wisata di Kulonprogo mencerminkan kesadaran dari warga tentang bentang alam yang elok dan secara gemilang mengubahnya menjadi suatu obyek wisata.

Bantul sudah dari dulu sudah di kenal obyek wisata dengan pantai Parangtritis yang tersohor dengan dibukanya bandara baru dan JLS akan lebih memaksimalkan spot wisata di kawasan Bantul. Apalagi Spot Mangunan yang memiliki berbagai spot yang sangat banyak dan masing-masing spot berbeda obyek wisatanya akan memiliki masa depan yang sangat cerah dengan konektifitas dengan bandara.

Asumsi-asumsi akan bermunculan dengan berbagai konektifitas bandara dengan antar wilayah yang sudah saya sebutkan tadi. Berkaitan dengan dibukanya jalan yang lebar untuk sektor penerbangan internasional akan berdampak banyak wisatawan mancanegara akan masuk ke Yogyakarta secara langsung tanpa melalui wilayah lain yang sementara saat ini wisatawan macanegara masih mengandalkan pintu masuk melalui Bali dan Jakarta.

Yang jadi persoalan klasik adalah kemacetan di pusat kota yang menjadikan wisatawan malas untuk singgah berlama-lama di kota karena kondisi kemacetan yang bikin wisatawan enggan, akan lebih nyaman wisatawan menginap di lokasi tertuju jika nanti konektifitas sudah bagus antar wilayah.

Persoalan kemacetan ini akan saya bahas tersendiri dengan Kota tumbuh tanpa pembangunan jalan raya, artinya disini tidak memerlukan penmabahan jalan raya kusus dan jalan bertingkat yang akan menambah keindahan kota jadi terganggu.

Saya juga berandai saja jika bandara dibangun dengan megah tentu memerlukan cargo atau penumpukan barang, nah sentra untuk pusat cargo sebaiknya mengambil wilayah di Purworejo yang kondisi wilayahnya sangat bagus dan sangat kondusif untuk kegiatan ini. Lokasi bandara dengan wilayah Purworejo cukup dan bahkan sangat dekat maka seyogyanya bisa di ajak untuk memajukan ekonominya.

Saya masih bermimpi juga, kenapa hanya bandara saja yang akan di bangun dengan konektiftas antar wilayah yang bagus sesuai pembukaan artikel saya  yang pertama yaitu : Perencanaan Tata Ruang Kawasan Nyia – Borobudur – Dieng. Dermaga  ya dermaga sepertinya satu kesatuan yang menyatu dengan cargo dan pertumbuhan ekonomi yang pesat di wilayah ini.

Dermaga atau pelabuhan dapat dibangun di wilayah yang sangat berdekatan dengan bandara ini memebrikan keuntungan sektor ekonomi yang sangat besar. Dermaga dapat dibangun di sepanjang sungai atau di wilayah Pantai Glagah yang saat ini sudah ada Dermaga Pantai Glagah, perlu di kembangkan secara besar agar nanti dermaga ini bisa maksimal (ini tentu saja tergantung dari Amdal. Secara rinci nanti akan saya urai di artikel tersendiri..

 (Hak cipta artikel : kangpoer Hak cipta gambar : New Yogyakarta International Airport)

Bersambung ………Kota tumbuh tanpa pembangunan jalan raya