Nitilaku UGM di Ikuti Oleh Ribuan Peserta Dari Berbagai Elemen Masyarakat
Dies Natalis atau lebih Indonesianya, Ulang Tahun Universitas Gadjah Mada yang ke-70 memberikan nuansa baru untuk nguri-uri kabudayan atau melestarikan budaya nusantara, terbukti berbagai baju adat dan kesenian yang di paradekan dari berbagai daerah di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
Kirab nitilaku ini di selenggarakan pada hari Ahad – 15 Desember 2019 dalam suasana yang mendung di Yogyakarta memberikan nuansa yang begitu syahdu dan khidmat, apalagi deretan pasukan-pasukan seperti kerajaan berjejer rapi di depan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Menambah suasana begitu berwibawa dengan berbagai pasukan bersiap untuk melaksanakan kirab dari keraton ke UGM.
Pukul : 07.15 acara kirab nitilaku di mulai dengan atribut kebesaran dari masing-masing fakultas paling di depan yang dibarengi dengan pasukan wayang orang, tak ketinggalan Pak Ganjar Pranowo selaku Guburnur Jawa Tengah juga mengenakan kostum wayang. Sehingga disepanjang jalan sosok yang viral ini menjadi incaran untuk dijadikan photo selfie maupun dibidik untuk kegiatan berita.
Dengan jalur kirab nitilaku dari alun-alun langsung mengarah ke utara ke arah jalan Malioboro berlawanan arah dengan jalur kendaraan, sangat banyak sekali penonton yang ada di kanan kiri sepanjang jalan Malioboro, apalagi kirab nitilaku ini dilaksanakna bertepatan hari Ahad, dimana setiap hari Ahad jalan depan Gedung Agung ditutup untuk kegiatan olah raga bersama atau istilah milenialnya Car Free Day, bertepatan juga kegiatan dari BPD DIY yang membuat acara di Malioboro juga.
Rombongan kirab selanjutnya setelah dari Mailoboro mengarah ke Abubakar Ali atau lebih nyuznya Kota Baru atau Kridosono. Setelah kirab lepas dari Kota bAru selanjutnya mnegarah ke utara menuju UGM, di gerbang Universitas Gadjah Mada atau Bunderan sudah disiapkan penyambutan rombongan nitilaku ini dengan berbagai tari-tarian dan kesenian serta yang paling menggoda adalah deretan tempat photobooth yang siap untuk aksi kalian bergaya dengan kostum kalian.
Sesampainya di Gedung Pusat UGM iring-iringan nitilaku ini disambut dengan campursari Ambyaar Didi Kempot yang saat ini sedang pada puncak karir, yang digandrungi bukan saja orang-orang tua, namun anak-anak millenial juga saat ini sangat senang dengan lagu-lagu Didi Kempot yang sangat tersohor yaitu Cendol Dawet Lima ratusan.
Hidangan minum dan makan juga disediakan oleh panitia untuk seluruh iring-iringan nitilaku ini juga bagi masyarakat umum yang dapat menikmati hidangan gratis dari Panitia nitilaku UGM. Acara nitilaku dalam hari jadi atau lebih nyoznya Anniversary/dies natalis/ulang tahun/milad UGM ini lebih semarak. Semoga tahun depan kegiatan nitilaku ini lebih smearah dengan menghadirkan pertunjukan kesenian yang lebih lengkap menonjolkan kearifan dan kekayaan budaya lokal. (Artikel by kangpoer photo by kangpoer).