Candi Ijo The Amazing Highlands on Prambanan
Candi Ijo menurut wikipedia adalah “sebuah kompleks percandian bercorak Hindu, berada 4 kilometer arah tenggara dari Candi Ratu Boko atau kita-kira 18 kilometer di sebelah timur kota Yogyakarta. Candi ini diperkirakan dibangun antara kurun abad ke-10 sampai dengan ke-11 Masehi pada saat zaman Kerajaan Medang periode Mataram”.
Lokasi untuk menuju ke Candi Ijo tidak sulit seperti dalam keterangan dalam wikipedia : “Candi Ijo terletak di Dukuh Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Candi ini berada lereng barat sebuah bukit yang masih merupakan bagian perbukitan Batur Agung, kira-kira sekitar 4 kilometer arah tenggara Candi Ratu Boko. Posisinya berada pada lereng bukit dengan ketinggian rata-rata 425 meter di atas permukaan laut[2]. Candi ini dinamakan “Ijo” karena berada di atas bukit yang disebut Gumuk Ijo. Kompleks percandian membuka ke arah barat dengan panorama indah, berupa persawahan dan bentang alam, seperti Bandara Adisucipto dan pantai Parangtritis. Dataran tempat kompleks utama candi memiliki luas sekitar 0,8 hektare, namun kuat dugaan bahwa kompleks percandian Ijo jauh lebih luas, dan menjorok ke barat dan utara. Dugaan itu didasarkan pada kenyataan bahwa ketika lereng bukit Candi Ijo di sebelah timur dan sebelah utara ditambang oleh penduduk, banyak ditemukan artefak yang mempunyai kaitan dengan candi.”
Okey guest sangat mudah untuk menuju dan mengarahkan kesana, mau anda pakai kendaraan atau sepeda semua bisa hanya bagi sepeda nyali dan kekuatan tempur saja yang harus anda siapkan, karena jalannya menanjak terus sampai finish nggak ada ampun. Wisata ini berhimpitan dengan Tebing breksi yang saat ini digarap sangat intent untuk kegiatan wisata dan petualangan kususnya untuk pecinta downhill, sudah disediakan tracknya dan sudah ready tinggal pakai saja.
Untuk ke Candi Ijo saya lebih tertantang untuk menggunakan sepeda karena memiliki medan tanjakan yang panjang dan tanpa ada ampun untuk istirahat. Namun kalau anda kurang suka tanjakan yang menjulang anda bisa melewati arah dari utara melalui selatan pasar Prambanan anda arahkan ke Abyagiri atau ke Candi Barong, disamping jalannya berkelok-kelok dan indah panoramanya, juga tanjakannya sedikit, apalagi yang sennag “blusukan” tantangan di sepanjang jalur ini sangat menyenangkan dan menggiurkan.
Kami berangkat pukul : 06.10 dari titik kumpul di Janti depan Rodalink agar seluruh teman-teman kami bisa berkumpul dan bersama-sama untuk menuju Candi ijo. Kami melewati persawahan yang cukup eksotis dan indah bagi kita yang jarang melihat sawah, dan satu lagi kita gowes sangat menikmati dengan candaan yang kas “lelaki bukan aki-aki”. Singkat cerita kita sampai pada point menentukan yaitu tanjakan Breksi atau Candi Ijo yang sangar buat saya sendiri karena tanjakannya begitu tajam tanpa ampun. Bahkan kita yang muda-muda saja sampai harus berhenti sejenak untuk mengambil air minum dan mengambil nafas, hampir putus…hehehehe. Salam buat pak : @Edy, @Ketut, @Andy, @Fuad dan teman-teman gowes lain tidak bisa disebutkan satu-satu nih.
Sampai Candi Ijo kurang lebih pukul : 08.45 AM sambil ambil gambar dan bergaya sejenak kami kemudian turun untuk ngumpul bareng di Tebing Breksi, bersama komunitas lain dari luar daerah : ada dari Solo, dari Kebumen, dari Purworejo dan dari Magelang (ya pulangnya loading). Nah itulah sekelumit perjalan kami menuju Candi Ijo dan finish di Tebing Breksi, sangat indah dan amazing kekompakan gowes memang luar biasa. Okey guest selamat menikmati keindahan Candi Ijo dan Tebing Breksi.
Spot saat kita di Candi Ijo dan Tebing Breksi :
Sumber Artikel : Idea, Komunitas, wikipedia. Photo By Pos Pit Pakem (@ketut, @Beg Herfu)