UGM NOW

Nasib Moda Angkutan umum digerus oleh kemajuan Teknologi Ojek Online

Trans Jogja atau trans lain yang saat ini beroperasi di hampir sebagian di kota-kota besar mengalami nasib yang hampir serupa. Pengguna semakin hari semakin menyusut dikarenakan faktor-faktor aksibilitas dan kecepatan mobilitas pengguna lebih senang menggunakan ojek online baik dengan kendaraan roda 2 ataupun roda 4.

Solusi yang saya pecahkan sewaktu mengikuti program stratup dan sudah membuka kajian-kajian tentang moda transportasi mentok dengan kehadiran aplikasi ojek online, mau tidak mau saya pasrah tidak bisa melanjutkan program untuk mamajukan angkutan umum di kota Jogjakarta. Pakar – pakar transportasipun seiya sependapat bahwa moda transportasi umum yang ada di Jogjakarta akan tergerus secara masif oleh kehadiran ojek online.

Apalagi orang-orang sekarang memiliki aksesibilitas dan mobilitas yang snagat tinggi maka dibutuhkan suatu moda yang bergerak cepat, nyaman dan murah dan tepat waktu, maka jawabnya adalah ojek online.

Berbeda dengan angkutan umum seperti Trans Jogja ini mengambil porsi jalan sama dengan angkutan kendaraan pribadi, jika jalan macet otomatis moda angkutan umum juga ikut terkena imbas macet, walau sudah menggunakan AC dan keamanan ditingkatkan momok utama pengguna trans Jogja adalah macet di jalan. Apalagi saat ini Jogja sudah nggak ramah lagi dengan kemacetan, dimanapun saat ini Jogja pasti macet, entah pagi hari, siang hari, sore hari.

Apalagi masing-masing penduduk yang tinggal di Jogja memiliki kendaraan pribadi baik roda 2 ataupun roda 4 yang kian hari membuat kemacetan jalan di Jogja semakin tak terelakan, perbandingan pertambahan kendaraan dan jalan memang tidak sebanding inilah yang semakin tinggi tingkat kemacetan di Jogjakarta.

Solusi untuk mengurai simpul-simpul kemacetan dari pemerintah adalah dengan menambah jalur atau penghubung serta akses untuk di perempatan lebih mudah. Seperti saat ini di Jalan Kaliurang dengan Ringroad utara sedang dibangun underpass untuk mengurangi kemacetan dari 4 arah. Ada juga dengan jalan-jalan dibuat satu arah yang tentu saja ada simpul jalan yang akan menjadi sangat padat dan sangat sibuk.

Alternatif yang lain untuk personal kita masing-masing bijaksanalah dalam menggunakan jalur-jalur utama yang sibuk dan padat, hindari jalur-jalur yang sangat padat baik dijam tertentu. Sangatlah mustahil jika moda angkutan umum kususnya di Jogja dibuatkan jalur kusus, ya kita tahu sendiri kondisi jalan di Jogja ini sempit dan jika harus membebaskan lahan sangat tidak mungkin.

Moda angkutan lain bisa juga diterapkan dengan membuat semacam kereta gantung yang membentang di atas sungai Gajahwong, Code dan Winongo sangat mungkin dan salah satu pengembangan ini bisa menambah daya tarik wisatawan. Kalau jalur diatas diantara jalan-jalan di Kota Jogjakarta memungkinan namun keindahan kota akan hilang dengan banyaknya beton-beton di atas jalan. Solusi jalur bawah di Jogja ini sangat mungkin juga di buat dengan mempelajari inten cuaca, gempa bumi dan pergeseran tanah. Mudah-mudahan bermanfaat (artikel by kangpoer photo by travelingyuk)