Traveling

Tour De Semarang : Museum Kereta Api – Masjid Agung Semarang

Sudah beberapa kali sebenarnya saya mengunjungi wilayah ini, namun untuk kebersamaan dengan teman-teman kantor maka perlulah ikut tour kali ini yang sekedar menambah spot photo dan angle untuk pengambilan gambar dan tentu saja bersenang-senang dan makan enak….tahu saja. Tour dilasaknakan hari : Sabtu – 30 September 2017.

Waktu yang di upayakan oleh EO memang cukup disiplin terbukti pukul 6.40 bis sudah dapat diberangkatkan dengan alih-alih photo bersama dulu, ya photo bersama saat ini menjadi menu wajib saat berkumpul dan di tempat-tempat yang dipandang keren dan asyik. Sampai ke Museum kereta api di Ambarawa tidak perlu makan waktu lama karena kondisi jalanan lumayan lancar.

Sekilas Museum Kereta Api Ambarawa adalah sebuah stasiun kereta api yang sekarang dialihfungsikan menjadi sebuah museum di Ambarawa, Jawa Tengah yang memiliki kelengkapan kereta api yang pernah berjaya pada zamannya. Salah satu kereta api uap dengan lokomotif nomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabrik Esslingen, serta B 5112 buatan Hannoversche Maschinenbau AG, sampai sekarang masih dapat menjalankan aktivitas sebagai kereta api wisata. Kereta api uap bergerigi ini sangat unik dan merupakan salah satu dari tiga yang masih tersisa di dunia. Dua di antaranya ada di Swiss dan India. Selain koleksi-koleksi unik tadi, masih dapat disaksikan berbagai macam jenis lokomotif uap dari seri B, C, D hingga jenis CC yang paling besar (CC 5029, Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik/Swiss Locomotive and Machine Works) di halaman museum.

Kondisi saat ini Museum Kereta Api Ambarawa sudah menambah beberapa koleksi yang sangat beragam dan dapat untuk wawasan dan perbendaharaan proses perkereta apian di Indonesia. Yang menarik dari tour kali ini dapat naik kereta api untuk rute Museum kereta api Ambarawa – Stasiun Tuntang pulang pergi, yang menyuguhkan pemandangan yang super eklusif dan dapat melihat penjuru Rawa Pening yang sangat elok.Wisata kereta reguler menggunakan lokomotif diesel, yang menarik tiga gerbong tua sekaligus. Dengan gerbong yang berkapasitas 40 orang dalam tiga kali perjalanan. Selain itu hanya melayani jalur wisata Ambarawa-Tuntang, karena rute landai yang masih memungkinkan dilalui secara terus-menerus.

Wisatawan dapat memilih jam perjalanan pagi, pukul 10.00, siang pukul 12.00,  atau sore mulai pukul 14.00 WIB. Lama perjalanan pulang pergi Ambarawa-Tuntang selama satu jam. Wisatawan dapat membeli tiket di Museum Kereta Ambarawa mulai pukul 08.00 sejak stasiun tersebut buka. Harga tiket untuk perjalanan wisata reguler Rp 50.000.

Nah selepas dari Museum kereta api Ambarawa kami langsung dibawa ke tempat makan siang yang keren bro, yaitu di rumah makan terapung “Kampung Rawa” yang disuguhkan live music yang menawan kusus kaum adam ya. Suasana dan pemandangan memang asyik di sepanjang mata memandang rawa pening yang sangat mempesona mata, ditambah dengan deretan perahu yang siap mengantarkan pengujung untuk menyusuri sepanjang rawa pening.

Selanjutnya tour berlanjur ke Masjid Agung Semarang untuk melihat keagungan masjid yang sangat megah arsitektur dan pembangunannya. Ya sudah 3 kali saya ke sini tapi tetap menikmati dan merasakan kenyamanan di masjid yang megah ini, ditambah photo-photo sejenak selesai sholat ashar kita lanjutkan ke Klenteng Sam Po Kong, kalau yang ini udah ngga diceritakan saja habis sampai sini malam sih, walau saya punya beberapa gambar tahun lalu tapi bisa juga untuk nambah pengkayaan destinasi kita.

Sebenarnya masih ada satu tujuan yaitu Kota Lama, namun pesertanya sepertinya sudah teler berat untuk menambah 1 trip lagi, maka diputuskan untuk langsung pulang ke Jogja, tapi biasa tour tanpa oleh-oleh rasanya belum lengkap, maka belanjalah di sekitar Tugu Muda tempat oleh-oleh di Bandeng Juwana Erlina.

Photo spot : Tour De Semarang : Museum Kereta Api – Masjid Agung Semarang

Artikel by Kangpoer, Wikipedia, Travel Kompas.  Photo by Kangpoer , group WA